TEMAN adalah salah satu
karunia dari tuhan, yang sangat indah. Teman
yang selalu membuat betapa indahnya hidup kita ini, selalu ada saat tawa, senang, susah, sedih, marah, berantem semua
aku lakukan denganmu teman pasibraku. Memberi warna di 3 tahun kita sekolah,
memberi ingatan yang indah selalu walau kita sering berantem bahkan bermusuhan
yang membuat kita semakin erat membuat luar biasa dihidup ini. Kenangan semua
itu tidak akan aku lupakan teman. Setelah lulus aku merasa kehilangan kalian
semua teman tidak ada canda rawa lagi semua tambah serasa hambar dan kita mulai
memikirkan kehidupan masing – masing .
Pada saat sibuk itu
kerinduan akan teman-temanku terlupakan sejenak. Terkadang temanku yang lain rindu
untuk berkumpul lagi, tetapi dengan alasan yang sama aku dan yang lain selalu
sibuk dengan urusannya. Dan terkadang aku berfikir itu hanya buang-buang waktu
dan uang saja. Tepi itu sebuah kesalahan besar, saat dimana 2 teman terbaikku
meninggal dunia, sahabatku fanli dan indah. Sebuah penyesalan yang aku rasakan
sampai saat ini.
Untuk temanku fanli,
aku minta maaf, maaf saat kamu sakit selama 6 bulan aku tidak meluangkan waktu
untuk menjenguk kamu. Padahal waktuku banyak terbuang dengan hal-hal yang penting.
Teman aku rindu saat kita bersama melatih paskibra, saat kita bercanda dan
berkumpul dengan semua teman-teman. Saat
yang indah dan menyenangakan bisa berteman denganmu teman. Teman betapa
sedihnya aku saat mendengarmu meninggal, saat itu juga aku tidak percaya dan
langsung ke rumahmu dengan harapan itu bukan kamu teman. Saat aku kerumahmu
ibumu terlihat tegar teman dan ibumu menyuruh melihatmu yang sudah tertutup
kafan untuk terakhir kalinya. Disaat itu juga air mataku tumpah teman rasa
menyesal yang sangat dalam tidak bisa menjengukmu saat sakit. Aku
juga mengantarmu sampai peristirahatan terakhirmu, air mataku tidak
berhenti menetes saat tanah mulai menutupi seluruh badan mu teman. Semua
teman-temanmu hadir melepas kepergianmu teman untuk yang terakhir. Teman semua
kebaikkan, kerendahan hatimu, dan tanggung jawabmu sebagai pemimpin tidak
pernah terlupakan.
Tak lama kurang lebih 4
bulan kemudian, teman terbaikku menyusul meninggal dunia. Disaat ia sakit, aku
tidak mau menyesal lagi tidak bisa menjenguk. Temanku bernama indah, ia teman
yang kuat, riang, baik, bertanggung jawab. Ia meninggal terkena penyakit Leokimia,
penyakit yang didapat temanku dekenal sangat berbahaya. Kata ibumu penyakitmu
ini baru kamu alami teman, penyakitmu ini bermula saat kamu keletihan bekerja ,
terkena angin malam dan kurang tidur. Teman kamu sudah berjuang mencoba
mengalahkan penyakitmu ini, sampai
sembuh dan kembali sakit lagi sudah kamu lakukan. Selalu menjengukmu dan
melihat perkembanganmu teman. Bisa bercanda bersamamu lagi dengan teman – teman
yang lain terlihat kamu sangat bahagia walaupun kamu menahan rasa sakit
ditubuhmu. Aku dan teman – teman semua
juga selalu berdoa agar tidak kehilangan lagi teman terbaik, tetapi tuhan
berkata lain saat kami berniat menjengukmu lagi kamu sudah dipanggil tuhan
teman. Saat kamu selesai dimandikan dan dikafani, wajahmu terlihat bersih dan tenang
teman. Mungkin kamu sudah bahagia melihat teman-temanmu berkumpul lagi dan
bercanda bersamamu teman . Ibumu juga terlihat lebih tegar teman saat kamu
mulai disholatkan. Tapi kami tidak bisa mengantar sampai tempat terakhirmu
teman, karena membawamu kekampung hanya doa kami yang akan mengantarmu.
Disaat semua hilang
satu persatu, kenangan akan kebersamaan yang dulu muncul dengan kesedihan,
dimana semua yang kita lakukan tidaklah utuh lagi. Ternyata yang buang-buang
waktu itu yang akan menjadi sebuah kenangan yang indah pada waktunya. Teman,
kau akan menjadi teman didalam hatiku selamanya, yang menjadi anugrah yang
indah dikehidupanku yang tuhan berikan pada. Selamat jalan teman-temanku, we all love you forever.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar